Templates for Blogger, Facebook, Twitter and Orkut - Click here»

Pages

Sabtu, 07 September 2013

PNS DAERAH PEMROV PADANG

Pengumuman CPNS Paling Lambat Pertengahan September 339 Instansi Buka Tes, Perebutkan 65 Ribu Lowongan Padang Ekspres • Selasa, 03/09/2013 10:54 WIB • Redaksi • 17652 klik CPNS Jakarta, Padek—Hajatan akbar se­leksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) ta­hun 2013 yang ditunggu-tung­gu pemburu kursi abdi ne­g­ara itu, mulai digelar. Ter­hitung sejak kemarin (2/9), sejumlah instansi mulai me­­ngumumkan lowongan CPNS. Sebanyak 339 ins­tan­si pemerintah, terdiri dari 69 ke­men­terian/lembaga, 23 pemerintah pro­vin­si, dan 237 kabu­paten/ko­ta, menggelar seleksi CPNS dari jalur pelamar umum. Tes CPNS kali ini mem­perebutkan 65 ribu formasi, ter­bagi dari 40 ribu formasi pe­merintah daerah dan 25 ribu ins­tansi pusat. “Mulai hari ini (kemarin, red), su­dah banyak instansi mengumumkan lo­wongan CPNS. Itu lebih baik agar ma­kin banyak pelamar yang mendaf­tar, sehingga bisa diperoleh putra-putri terbaik,” kata Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian Penda­ya­gu­­naan Aparatur Negara dan Re­for­masi Birokrasi (KemenPAN-RB) Se­tia­w­an Wangsaatmaja di kan­tor­nya, kemarin (2/9). Selain jalur pelamar umum, tam­bahnya, pemerintah juga meng­gelar seleksi CPNS dari te­naga honorer kategori dua (K-2). “Se­luruh peserta wajib mengi­ku­ti tes kompetensi dasar (TKD), dan tes kompetensi bidang,” ujar­nya. Meski sudah ada beberapa ins­tansi mengumumkan for­ma­si CPNS, namun Setiawan tak me­nutup mata bahwa beberapa in­s­­tansi belum mengu­mum­kan­nya, termasuk di Sumbar. Itu aki­bat masih banyak rincian formasi belum diajukan, dan diteken Menteri PAN-RB. “Paling tidak pertengahan September semuanya sudah mengu­mum­kan pendaftaran CPNS. Se­bab, tenggat waktu pemasukan usulan rincian formasi 10 Sep­tem­ber,” terangnya. Selain seleksi CPNS dari honorer K-2 dan jalur pelamar umum, tambah Setiawan, tahun ini ada tiga skema seleksi CPNS lain­nya, yakni formasi khusus un­tuk dokter, tenaga ahli terten­tu tidak ada di lingkungan PNS, dan seleksi CPNS calon siswa ikatan dinas. Selain itu, ada juga afirmasi untuk kaum disable (berke­butuhan khusus), putra-putri terbaik Papua, serta bagi atlet berprestasi untuk menjadi PNS. Ketidakjelasan pengumu­man formasi CPNS ini dikeluh­kan calon peserta di Sumbar. Se­bab, setelah Badan Kepega­waian Dae­rah (BKD) Sumbar me­nyebut­kan pendaftaran di­mu­lai tanggal 1 sampai 20 Sepetember di website BKN, setelah dicek tidak ada. “Seharusnya diumumkan ke pu­blik, daerah mana saja, forma­sinya, berapa jumlah PNS dibu­tuh­kan, serta kapan pen­dafta­ran,” ujar Widya, 23, pencaker saat mengurus kartu kuning di Kadis Sosial dan Tenaga Kerja Padang, ke­marin (2/9). Alumni Universitas Negeri Pa­dang ini mengaku bingung ha­­rus ke mana mencari in­for­masi. “Saya sudah menanyakan ke­pada beberapa teman di bebe­rapa daerah, mereka juga tidak ta­hu pasti. Saya coba cari di in­ter­net, juga tak ada,” kata lulusan bidang studi Kimia ini. Hal senada diungkapkan Alex, 26, pencaker lainnya. “Saya cu­ma tahu ada enam kabu­paten/kota membuka pendafta­ran CPNS jalur umum. Tapi, saya tidak tahu untuk lowongan apa saja,” kata lulusan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP ini. Begitu pula Surya, 25. Ku­rang­nya informasi soal peneri­maan CPNS, membuatnya ke­bi­ngu­ngan. “Seharusnya se­mua in­­formasi mengenai pene­ri­ma­an CPNS diumumkan leng­kap-lengkap oleh BKD melalui media massa atau online,” keluh­nya. Kepala BKD Sumbar Jaya­dis­man mengakui rincian for­ma­si CPNS daerah untuk Sum­bar belum sepenuhnya ditet­ap­kan Kemen PAN-RB. “Dari enam kabupaten/kota merekrut CPNS 2013, baru Mentawai telah dite­tap­kan Kemen PAN-RB. Maka­nya, Pemprov Sumbar belum juga membuka lamaran,” ujarnya kemarin. Dia mem­perkirakan rincian formasi kelar 10 hari lagi. Selain Mentawai dan Pem­prov Sumbar, tahun ini Solok Se­latan, Padangpanjang, Pasa­man, Sawahlunto, dan Dhar­masraya. Pem­prov Sumbar menerima pelamar umum 193 formasi. Rinciannya, tenaga pengajar 74 orang, tenaga kesehatan 80 orang, tenaga teknis 39 orang. Khusus pelatih renang akan mengikuti seleksi CPNS, minimal harus memiliki medali emas di PON. Jika tidak, calon ters­e­but otomatis tidak bisa ikut da­lam ujian CPNS tahun ini. Kepala BKD Dharmasraya, Joni Zubir mengaku masih me­nung­gu persetujuan formasi dari Kemen PAN-RB. “Namun untuk sementara, pendaftaran CPNS akan dibuka 18 September un­tuk formasi umum khusus tena­ga pendidik, sebanyak 50 orang. Se­mentara ujian dilakukan tang­gal 3 November mendatang,” urai Joni. Luar Jawa Lebih Mudah Di sisi lain, materi soal tes CPNS untuk pelamar umum mau­pun honorer K-2 yang disu­sun perguruan tinggi negeri (PTN) tidak dipukul rata. Arti­nya, tingkat kesulitannya dise­suai­kan dengan standar pen­di­dikan maupun daerah masing-ma­sing, terutama honorer. ”Untuk pelamar umum, pa­ling rendah pendidikannya SMA. Ber­beda dengan honorer K-2, ada yang SD sehingga ma­terinya kita kelompokkan men­jadi tiga,” ka­ta Deputi B­i­dang SDM Apara­tur Kementerian Pen­da­yagu­n­a­an Aparatur Nega­ra dan R­e­for­masi Birokrasi (Ke­menPAN-RB) Se­tia­wan Wang­saat­maja di kan­tor­nya, kemarin (2/9). Untuk Tes Kompetensi Da­sar (TKD) honorer K-2, Pani­tia Se­leksi Nasional (Pan­selnas) Se­lek­si CPNS menyiapkan tiga tipe/kelompok soal tes, yakni tipe A (SLTP, SD), tipe B (SLTA, D-1, D-2, D-3/sarjana muda), dan tipe C, yakni untuk jenjang pen­didikan D-4, S-1, S-2, dan S-3. Sedangkan soal Tes Kom­pe­tensi Bidang (TKB), disu­sun ins­tansi pembina masing-ma­sing. Untuk bidang kepen­didikan oleh Ke­mendikbud, untuk kesehatan oleh Kemenkes, bidang adminis­tra­si umum oleh BKN, dan lainya. “Untuk pelamar umum kita se­suaikan dengan tingkat ke­mam­puan masing-masing dae­rah. Misalnya, pelamar di Pulau Jawa, tingkat kesulitan soalnya le­bih tinggi beberapa poin di­ban­dingkan di Maluku dan Pa­pua. Me­todenya mirip UN,” pa­par­nya. Mengapa harus dibedakan? Dia menjawab, ini disesuaikan de­ngan kemampuan penye­ra­pan pendidikan di masing-ma­sing daerah berbeda. Di Pulau Ja­wa, standar pendidikannya le­bih tinggi ketimbang di luar Ja­wa. Wajar saja kalau konsor­sium PTN memberikan soal d­e­ngan ting­kat kesukaran lebih ting­gi. “Ka­lau kita paksakan soalnya sa­ma semua, nanti di Jawa ba­nyak yang lulus. Sedangkan di luar Jawa sebaliknya,” tandasnya. Sementara itu, daerah tidak di­bolehkan membuat aturan ten­tang domisili sebagai salah sa­tu syarat pelamar CPNS. Selu­ruh warga negara Indonesia ber­hak memilih tempat untuk ikuti tes CPNS yang akan mulai pada November depan. Hanya Angkat Honorer Di sisi lain, Kementerian Aga­ma (Kemenag) memastikan ti­dak menerima pendaftaran CPNS baru dari pelamar umum. Se­luruh kuota CPNS baru, dipa­kai untuk menuntaskan pe­ngang­katan tenaga honorer kate­gori I maupun II. Kepala Pusat Informasi dan Hu­mas (Pinmas) Kemenag Zu­bai­di mengatakan, dirinya su­dah mendapatkan informasi tentang skema tes CPNS Kemenag lang­sung dari Biro Kepegawaian. “Memang benar Kemenag tidak menerima pelamar umum. Selu­ruh formasi CPNS baru dipakai un­tuk mengangkat tenaga hono­rer kategori I dan II,” katanya di Jakarta kemarin. Zubaidi menegaskan, keten­tuan ini tidak hanya berla­ku di kantor Kemenag pusat (Jakar­ta), tetapi juga di provinsi dan ka­bu­paten. Aturan ini juga dite­rap­kan di Perguruan Tinggi Agama Is­lam Negeri (PTAIN) di seluruh In­­donesia. Dengan keputusan ini, pihak Kemenag meminta masyarakat waspada terhadap segala bentuk penipuan calon CPNS baru. Bisa saja bakal bermunculan calo-calo mengiming-imingi bisa memasukkan pelamar umum menjadi CPNS Kemenag. Pusat data BKN men­catat jum­lah usulan untuk database te­­naga honorer kate­gori I di ling­ku­ngan Kemenag mencapai 29.471 orang. Setelah dilakukan ve­­­rifikasi dan validasi (verval), jum­­lah di­nyatakan memenuhi kri­­teria (MK) susut menjadi 10.875 orang. Sementara itu ho­no­­rer kategori II di pas­cauji pu­blik pusat data BKN men­catat ada 49.662 orang. (cr1/cr3/ita/jpnn) [ Red/Administrator ]

0 komentar: